Rabu, 31 Desember 2014

[JKT48] Audition Gen 4 (Tips & Trick)




Audition JKT48 Generasi Ke. 4 yap itu yang bakal gue bahas kali ini!!

selain Memberitahu seputar Audisi Gen. 4 gue juga akan memberikan kalian Tips,Syarat, Dan Kunci dasar Agar "Lolos" Dalam Audisi Gen.4 buat para woti dan calon member lainnya yuk mari kita 
Semak semak Simak.

Apa Sih Audition Gen. 4 JKT48? 

YAP! Audition Gen. 4 JKT48 Adalah audisi Generasi ke 4 yang Di-Khususkan untuk para wanita agar ber-kesempatan biisa menjadi Member/Bagian Dari JKT48! Pendaftaran Generai ke-4 ini akan dibuka pada Januari 2015 jadi? tunggu apalagi segera daftarkan dirimu untuk ikutan Audisi Ini.


Nah kalo kalian Yang berminat untuk ikut yang pasti harus berjenis kelamin Wanita dong, kalo berjenis seain itu atau disebut "Other" Ya silahkan pergi ke planet Bekasi siapa tau kalian dapet Jodoh disana :v

Apakah Ada syarat nya untuk mengikuti Audisi Generasi 4 ini?

Tentu saja ada, jika kalian yang belum mengetahui per syaratannya bisa dibaca dibawah ini


Syarat Pendaftaran Member JKT48 Generasi 4 :

1. Ber-umur 13-18 Tahun  Peserta yang di bawah Umur 17 Tahun Harus mengirimkan Surat Izin dari    Orang Tua Dan Fotokopi Akta Kelahiran, Dan Untuk  yang Berusia 17 Tahun Keatas harus                mengirimkan Fotokopi KTP/Surat Izin Jomblo/ Passport untuk WNA (Warga Negara Asing).

2. Berdomisili Indonesia Dan Bersedia Untuk Ber-aktifitas Di Jakarta.

3. Tidak Terikat Kontrak Profesional (Agency/product)
    Berikut Hal yang diperlukan Disertakan Dalam E-Mail : 

   1. Folmulir Pendaftaran yang sudah di isi Lengkap.
   2. Foto Terbaru (Maksimal 1 bulan Terakhir) Setengah Badan, Tampak Depan, Rambut di ikat               kebelakang bagi yang berambut panjang, Tanpa Soft Lens Warna ( 1 Lembar)
   3. Masing-masing Foto harus Ber-ukuran Maksimal 500 KB. 
   4. Beri Nama Foto sesuai nama yang diisi di Lembar Adution Form.
   5. Bagi yang Ber-umur dibawah 17 Tahun harus ada Surat Izin orang tua, akta kelahiran (dalam              Bentuk Data) Dan yang ber umur 17 tahun ke atas harus mengirimkan Kartu Identitas (Dalam              Bentuk Data)
   6. Bagi Warga Negara Asing, Wajib menyertakan Scan Passport.

    


Untuk Langka-Langkah Pendaftaran bisa dilihat juga dibawah sini, Dibaca Baik-baik ya bep :*


Langkah-Langkah Pendaftaran.

*Langkah-Langkah Berikut Ini Hanyalah Contoh yang diambil pada Tahun 2012 Lalu*

A. Unduh Audition Form di sini: http://www.mediafire.com/view/?23f3q220l68qdez
     Sudah Di Unduhkan? Oke sekarang kita Ketahap selanjutnya Bep. *Benerin sarung.

B. Isi Form, Print dan Scan Form yang sudah di isi.
C. Lampirkan Audition Form, Kartu Identitas/Passport (WNA), Surat Izin Orang tua Dan Akta                Kelahiran (-17 Tahun), Foto Setengah Badan Dan Seluruh Badan Di Email.
D. Format E-mail :
     To : Audisi2@JKT48.Com
     Subject : Audisi2JKT48
     Isi
    -Nama:
    -No Telepon:

     Mengenai Pendaftaran
1. Peserta yang lolos Tahap Pertama akan Dihubungi Melalui Telepon Oleh JKT48 Operation Team.
2. Mohon mencantumkan No Telepon yang mudah dihubungi,
3. Biaya Transportasi Dan Akomodasi Sampai Tahap Akhir Audisi Ditanggung Oleh Peserta.
4. Proses pendaftaran Audisi Sampai Terpilih, Tidak Dikenakan Biaya.

Sudah Mengerti kan Format Contohnya? Oke!

Tahap Awal Sudah Kita pelajari sekarang Kita akan Lanjut ke Tahap Kedua!

Melody Bersabda, "Dengan Diadakannya Audisi Generasi ke-4 Berarti Keluarga JKT48 Makin Besar, Dan Makin Maju Kedepannya!" Jadi Untuk kalian Yang Ingin Ikut Audisi Gen 4 JKT48 JanganRagu! disini Gue akan ngasih kalian Tips Agar tidak Gerogi saat ikut Audisi.

Apa Aja sih Tips nya supaya Gak Gerogi Saat Ikut Audisi?


TIPS UNTUK IKUT AUDISI JKT48 KATA *EX-MEMBER.

Buat Yang cewe-cewek/woti/atau mahluk apalah yang sejenis kalian, siapa sih yang Gak ingin Dipuja Banyak Cowo ganteng Dan Mempunyai Banyak Fans?

 Selain Bisa Menjadi Terkenal kalian juga bisa meraih Impian yang selama ini kalian Pendam sehingga Muncul lah berbagai Motivasi dan Imajinasi kalian untuk Terus Ber-karya.

 Selain dapat Dukungan Dari Fans kalian juga akan mendapatkan Banyak dukungan dari keluarga, teman, Dan Kerabat Terdekat yang membuat Kalian Akan terus Ber-semangat dan Ber-penampilan Maksimal Saat Menjadi Member nanti. So? Let's Begin


 Gimana Sih Caranya Supaya Bisa Masuk JKT48? 

1. yaitu pendaftaran lewat Email atau Formulir, kalian bisa daftar lewat 22nya atau salah satunya terserah, kalo aku pribadi lewat Formulir dan nyerahinnya hari terakhir pendaftaran ehehehe(?) di form itu ada beberapa essaynya seperti “Apa yang kamu ketahui tentang JKT48?” jawab sepintas aja yang kamu tau walaupun kamu tau banyak, jawabnya juga JANGAN yang MAINSTREAM jawab semenarik mungkin soalnya form/mail itu kan jadi bahan pertimbangan buat tahap 2.

2. interview nanti kamu ditelfon kalo kamu lulus tahap 1, waktu itu aku di interview di Gedung Annex RCTI, kalo aku diinterview sama 4 juri, 2 Juri dari Indonesia 2 juri dari Jepang, pertanyaannya sebatas “Hobby kamu apa?” “Kamu kenapa suka sama JKT48?” “Kamu tau AKB48? Ada yang kamu suka di AKB48?” “yang kamu suka di JKT48 siapa? alasannya?” “Kamu punya bakat apa?” ya yang simple2 kaya gitu, disitu juga jawabnya jgn kayak “iya aku suka JKT48 krn mereka cantik2 kostumnya lucu2″ MAINSTREAM bgt jawabnya yang bisa yakinin para juri dan beberapa minggu kemudian.. yang ini beda2 sihya setiap generasi kalo aku, yang ikut tahap 2 suruh dateng lg ke RCTI waktu itu ada acaranya “3rd generation audition” nanti kamu bakal diumumin disitu siapa yang lolos buat Tahap 3.

3. Tahap 3 Ya Selamat kamu Calon Finalis, disini perjuangan kamu dimulai.. Kamu bakal ngorbanin waktu, tenaga, pikiran, mental buat tahap ini, kamu diajarin dance dari yang paling dasar, vocal juga sama physical training, dan aku akuin lama2 physical trainingnya berat bgt ada yang dari gemuk jadi kurus, banyak yg typus, beberapa ngundurin diri, yang penting semangat ajaa, kurang lebih dilatih 2 bulanan kalo aku dari kamis-minggu latihannya sore sampe malem, kalo ada vocal dari siang. Pokoknya ditahap ini jangan manja deh nanti diomelin senseinya.

4. Ini tahap terakhir, waktu generasiku semuanya disuruh nyanyi sama jawab satu pertanyaan beda2 setiap orang, gampang juga kok asal kembali lagi yang aku bilang jawab pertanyaannya yg bisa yakinin para juri, ohiya! jurinya juga nambah banyak! banyak orang jepang juga nanti dr banyak juri ada satu juri yang nanya kamu. Setelah itu kamu disuruh nunggu dan…diumumin siapa2 aja yang lolos dan jadi member trainee!



Yap Itulah Cerita Dari Pipit Ananda "Mantan Member Generasi ke-3" Tahapan-tahapan Untuk Ikut Audisi Generasi 4 mungkin saja berbeda, Namun semoga Cerita Dari Pipit ini bisa menjadi bahan pembelajaran dan menambah wawasan kalian untuk Pendaftaran Audisi Gen 4 ini.



Apa Cuma itu?

Selain Mendapatkan Tips, Gue juga akan memberikan "Syarat Dan Kunci Dasar Agar "LOLOS" Audisi JKT8. Sebenarnya semua itu Tergantung pada kamu tapi disini gue hanya membantu agar kalian lebih siap dan Matang saat ikut Audisi Generasi 4 mendatang.

Syarat Dan Kunci Dasar "lolos" ikut Audisi JKT8

Kemasyhuran JKT48 di musik tanah air sudah tak diragukan lagi, terlebih dengan adanya iklan produk serta menjadi bintang tamu dibeberapa acara seperti Musik/Variety Show/Pencaharian Bakat/Perayaan/dll tentu semakin memantapkan ‘image’ Idol Group ini semakin meningkat. Tentu kita tahu, untuk mendapatkan semua itu haruslah mengikuti proses dengan sebaik mungkin agar mendapatkan hasil yang membanggakan. Melody cs yang tergabung dalam JKT48 Generasi pertama sukses memikat para fans yang kini jumlahnya sudah mencapai jutaan, tak heran jika kini mereka lebih “ter-push” kala menghadiri sebuah acara. Namun seiring berjalannya waktu, kehadiran dari JKT48 Generasi 2 dan 3 sebagai pelengkap Group, semakin menunjukan jati dirinya masing-masing. Semua fans tentu menyadari akan perkembangan gadis-gadis remaja yang saling bersaing untuk memberikan yang terbaik bagi para fans, namun tetap kompak dalam kekuatan team masing-masing.


Seperti yang diketahui, idol besutan Yasushi Akimoto tak akan henti mencari bibit-bibit baru untuk “Re-Generation” group masing-masing. Setelah terlahirnya JKT48 Generasi 3 yang kini telah menginjak usia kurang dari sembilan bulan, tentu tak menutup kemungkinan akan segera dilangsungkannya audisi JKT48 Generasi 4 dalam waktu dekat ini. Berkaca dari Adik JKT48 yang berbasis di Shanghai (SNH48), mereka terkesan lebih cepat dalam melakukan re-generation. Bayangkan saja, setelah memperkenalkan skuad Generasi ke-3 nya pada 26 Juli 2014, melalui website resminya, mereka langsung mengumumkan tentang dibukanya Audisi Generasi 4 yang berlangsung pada tanggal 8 AGUSTUS – 20 Oktober 2014. Wah, Apakah mereka berkembang lebih cepat ketimbang JKT48?




  • Niat yang Kuat
    • Berbekal sebuah niatan yang kuat, tentunya hal ini dapat membuat Anda merasa jauh lebih percaya diri dalam menyikapi segala tantangan yang mungkin nanti akan dihadapi.
  • Pecaya Diri / Optimis
    • Optimisme merupakan sikap selalu mempunyai harapan baik dalam segala hal serta kecenderungan untuk mengharapkan hasil yang menyenangkan. Optimisme dapat juga diartikan berpikir positif. Jadi optimisme lebih merupakan paradigma atau cara berpikir. Disini Anda dituntut untuk mempunyai sikap Optimisme yang tinggi, kenapa?
      Jika sewaktu anda mengalami kegagalan atau tekanan pada saat audisi nanti, Anda yang berpikiran positif atau berpikir secara optimis tidak menganggap kegagalan itu bersifat permanen. Hal ini bukan berarti bahwa ia enggan menerima kenyataan. Sebaliknya, ia menerima dan memeriksa masalahnya. Lalu, sejauh keadaan memungkinkan, ia bertindak untuk mengubah atau memperbaiki situasi.Bertolak belakang dengan optimisme, pandangan pesimistis akan menganggap kegagalan dari sisi yang buruk. Umumnya peserta yang pesimis sering kali menyalahkan diri sendiri atas kesengsaraannya. Ia menganggap bahwa kemalangan bersifat permanen dan hal itu terjadi karena sudah nasib, kebodohan, ketidakmampuan, atau kejelekannya. Akibatnya, ia pasrah dan tidak mau berupaya.Berpikir positif juga menjadi kunci sukses untuk mengelola stres. Optimisme akan membuat Anda menghadapi situasi tidak menyenangkan dengan cara positif dan produktif.
Jadi? sudah siapkah Kalian mengikuti Audisi JKT48 Generasi 4 mendatang yang diadakan Pada Januari 2015 ini? Dan bersaing dengan Ribuan Gadis Remaja yang ingin mengikuti Audisi ini? Itu semua tergantung Pada semangat Kamu hehehehe........












Are You Ready Girls?


















Jumat, 19 Desember 2014

First Project -Letter For Oshi-

Next Project -Letter For Oshi-

                         
                  
                         
                        
                            
                           
                          
                     
                           



Letter For Oshi Adalah Project Pertama Dari @StandUpCJKT48 Dan Group Line "Bekas Pacar Oshi" yang Bertujuan Untuk membantu FansFar Menjalin Hubungan Dengan Oshinya Melalui Media Dalam Bentuk Surat (FanLetter), Selain bisa Kirim Surat Fansfar Juga bisa mengirim Video/Gift Ke kami berupa rasa support/sayang/kasih/cinta/laura ke oshi nya ataupun JKT48.


Apakah Wota Bisa ikut walaupun bukan dari Admin/Owner Fanbase?

Tentu Saja Boleh, Karena Gue butuh Banyak Partisipasi Dan Bantuan Dari Kalian! Namun Kami Membagi 2 pekerjaan.

Untuk Wota Jakarta/Fanbase Jakarta : Bisa membantu Project ini dengan cara menjadi relawan Pada saat Event HS Nanti.

Untuk Wota Far/Fanbase Far : Bisa membantu kami dengan cara Promote dan menyebar luas kan Project ini agar semua Fans JKT48 Tau.

(Batas Partisipasi Fanbase akan Ditutup pada tanggal 30 Maret 2015 jadi segeralah mendaftarkan Fanbase/Funbase kamu.

Apa sih yang dimaksud "Relawan" di project ini?

Jadi begini ehem..uhuk..uhuk.. Yang dimaksud Relawan jadi kalian membantu kami Menyampain Fanletter Ke oshi dari Fansfar Tsb. Misalnya Contoh :pas event HS kalian beli tiket hs nabilah,yupi,melody dan ve kemudian kami akan memberikan Fanletter ke kalian sesuai Dengan oshi Fansfar yang ada di tiket HS kalian Tsb. 

Bagaimana Caranya supaya kami bisa mengirim Fanletter?

Untuk Fanletter Bisa dikirim Melalui Alamat Di Bawah Ini:
Jl.musholla No.28 e Pedurenan Kemang Selatan, JAKARTA SELATAN 12560, RT 04/RW 04.

Atau 

JL. Otista 3 Kebon Nanas Selatan 8 No. 10 RT 13 / RW 05 , Cipinang Cempedak Jatinegara
Jakarta Timur, 13340.

PERATURAN/RULES UNTUK MEMBUAT FANLETTER:

1. Fanletter harus 100 % Handmade Buatan Sendiri, Bukan Buatan Orang Lain,orang                   asing,maupun Mahluk Asing.

2. 1 Fanletter =  1 Oshi

3. Tidak Boleh Mengirim Fanletter lebih dari 1, apabila mengirim lebih dari 1 tidak akan gue     terima. tapi kalo kalian ngebet pengen kirim 2 fanletter Hubungi Owner @StandUpCJKT48.

4. Gunakanlah Kata-kata yang tidak menyinggung Member, Menghina, dan berbagai Kata           yang tidak pantas, dan gue juga akan memeriksa kembali tulisan Dari Fanletter.

5. Fanletter Harus Dikirim Dengan 2 Lapis Amplop Agar tidak terjadi kerusakan, cacat,               Mental, pada Fanletter.

6. Harap Memberi Nama Lengkap, Reg,No hp, Serta Nama Oshi Di Bagian Belakang Amplop.

7. Kertas Fanletter Harus ber-ukuran A4 Dan hanya diperbolehkan memakai Kertas                    Biasa/Kertas Binder, jangan pake batu lu kira ini jaman megalithikum.

8. Hiaslah Fanletter Sehingga Terlihat Menarik saat dibaca Oshi Tercinta :* , Kalo Bisa ada         gambar-gambar atau Sticker nya :D

Biaya Pengiriman Fanletter ditanggung Oleh Pengirim itu Sendiri, Fansfar juga Diperbolehkan Membantu Kami Berupa Donasi dengan Membayar RP.10.000-,/ Fanletter (Uangnya masukin aja ke dalam Amplop).

Untuk apa uang tersebut?

Uang yang kami peroleh Dari Fansfar akan Kami Gunakan Untuk Menambah Dana kami, Karena Uang kami juga Tidak sebanyak kalian kira karena Project ini juga akan banyak menerima Fanletter yang Oshinya beragam, Jadi Mohon Bantuannya Teman-teman :'D 

PERATURAN/RULES UNTUK MENGIRIM GIFT: 
1. GIFT harus dikirim Dalam Keadaan sudah di Packing, Apabila tidak di packing maka kami       tidak akan terima.

2. Hanya Boleh Mengirim GIFT Berupa Boneka (Kecil/sedang), Baju, Da Berbagai Benda kecil     yang mudah dibawa.

3. 1 GIFT + 1 Fanletter = 1 Oshi, kecuali Fanbase Luar kota yang ikin berpartisipasi ikut project dengan mengrimkan letter Lebih dari 10 untuk oshinya misalnya fanbase melody jogja ingin mengirim letter berjumlah 40 ke kami itu juga boleh asalkan Contact-contact dulu :D

4. Fansfar yang mengirim Gift diperbolehkan juga mengirim Fanletter.

Biaya Pengiriman Fanletter ditanggung Oleh Pengirim itu Sendiri, Fansfar juga Diperbolehkan Membantu Kami Berupa Donasi dengan Membayar RP.12.000-,/ Fanletter (Uangnya masukin aja ke dalam Amplop).

(PENGIRIMAN FANLETTER,GIFT, DAN VIDEO DIBUKA PADA TANGGAL 20 JANUARI)

Untuk Video bisa dikirim Ke alamat E-mail Kami di StandupJKT48@Gmail.com
Untuk INFO Lebih Lanjut Contact Us :
Line : Bagasagas2 (Recomended)
Bbm: 7591DD61
Twitter : @Bagasagass Or @LetterFO48

Bagi Kalian Yang ingin berminat  menjadi Panitia bisa langaung aja cek Syarat nya dibawah ini.

Peraturan & Syarat Untuk Mendaftar Jadi Panitia :

1. Harus dari Jakarta (Recomended)

2. Setiap Panitia Wajib mengikuti Gathering sesuai jadwal yang sudah ditentukan di Group, apabila Panitia tidak datang gath selema 2x berturut2 maka dia akan dikeluarkan.

3. Panitia Boleh per-orangan maupun admin Fanbase.

4. Panitia diharuskan aktif di group, dilarang keras Silent Reader, apabila sedang membahas project harap ikut serta.

5. Panitia WAJIB Datang sewaktu Event Handshake yang sudah dijadwalkan di Group Untuk membantu kelancaran project dan Memberikan Letter.

Ingat! Di project ini kami meng-anggap Semua Fanbase sama, kami Juga tidak membeda bedakan Fanbase karena bagi kami semua fanbase JKT48 Sama, karena tujuan Kita cuman 1 Keep Support JKT48!.

Tujuan di Project ini Juga satu, Membahagiakan Fansfar. 

( BATAS PENGIRIMAN LETTER SAMPAI TANGGAL 15 MEI 2015)

Big Support From: 
@WOTANESIA
@Intel_Melody48
@Fans_JKT48_Hoky
@FaktaUnikJKT48
@JKT48_K3United
@Intel_48
@OfficialACN48
@TeamSolidSonia
@RetroJidol
@SumurFams48
@NabilaholiCMDY
@FrieskaVersINA
dan kami masih menunggu sisa nya, Penutupan Open Panitia sampai tanggal 30 Maret.

Check This Out :

https://youtu.be/50S9Ekg130w



Jumat, 28 November 2014

[FanFict] Kasih sebuah Fans. (Edisi Galau)

Zaasssssssss...........(Suara Hujan Deras Yang Terun Perlahan demi perlahan)

Ditengah Hujan Deras yang sedang turun.. Muncul Lelaki dari kabut-kabut yang menyelimuti jalan...
Dengan Langkah yang penuh kesedihan dan penyesalannya.. dia terus melangkah perlahan demi perlahan...

Tangannya gemetar Sehingga Setangkai bunga dan Foto Wanita yang ia Pegang Terjatuh....
Dia hanya bisa melihat Bunga dan foto yang semakin lama semakin Layu ditutupi oleh air....
Air Mata Terus mengalir dari pipi sang lelaki itu... 

Tiba-Tiba datang... seorang Wanita Dari Kejauhan...
Matanya yang layu... dan muka pucat yang terus menerus memutih....
Dengan Langkah Layunya dia berjalan menghampiri..lelaki tersebut..

"Terima kasihh hmm.. :)" Kata Sang Wanita tersenyum sambil memegang pundak lelaki tersebut..
Lelaki itu hanya menangis seakan dia tidak dapat melihat wanita itu lagi..
Sedikti demi sedikit... wanita itu menghilang dengan gemerlap-gemerlip cahaya...yang sangat terang.......

dengan Muka melasnya lelaki tersebut hanya tersenyum ke arah langit yang sedang Badai itu........



7 Hari Yang lalu 

"Fajarrr Ayo Mandii,Hari ini kamu kan janji mau bantu Ibu jualan Gorengan" Teriak seorang Wanita dari Luar Rumah.

"Iya Buuu" Jawab Fajar dengan Tangkas.

Fajar adalah anak semata wayang dari ibu Romlah, Sehari hari iya hanya bekerja sebagai Penjual Gorengan, Walaupun Fajar tidak dapat melanjutkan SMA nya namun di termasuk anak Pintar disekolahnya.. Karena Biaya Yang Kurang dia sekarang hanya bisa membantu ibunya berjualan keliling kampung.

eng...reng..reng..Korengan Gorengannyaa" Teriak Fajar sambil memamerkan Gorengan nya"
Hadeh...udah keliling 6x tetep belum ada yang beli.. mungkin belom rezeki"Gerutu Fajar

Seetelah sekian Lama dia Berjalan Belum ada satupun gorengan yang terjual, Mukanya pun semakin lesu karena Berjalan seharian tanpa makan dan Minum. Walau Begitu Fajar tetap bekerja keras demi mendapatkan uang walau hanya Seribu Rupiah pun.


Karena sudah lelah berjalan seharian dia memutuskan untuk ber istirahat di Pinggir Mall dekat Gbk, ya mall itu adalah Fx


"Wah... Mall yang keren suatu saat pasti aku akan masuk situ" Puji Fajar
Disaat Fajar sedang Bengong menatapi Mall Itu tiba tiba Ada seseorang yang memegang pundaknya

Genggaman tangannya yang lembut, jarinya yang lentik, Serta Bau Aroma Parfum yang sewangi bunga matahari.


"Anu mass pesen gorengannya dong" Kata Seorang wanita sambil memegang pundak Fajar.

Fajar belum sempat menengok namun iya langsung melaksanakan perintah wanita itu.

"hmm.. mau pisang goreng atau tahu gorengg?"Tanya Fajar
"Aku pesenn Tahu goreng aja deh 5 hehehe" Kata sang wanita

Disaat Fajar ingin memberikan gorengan ke wanita itu, dengan wajah badainyaa hati fajar pun rasanya seperti tersapu ombak.... Jantungnya seakan akan tidak berhenti berdebar...


"Mass...mas?"Jawab Ve sambil menggoyangkan Pundak Lelaki Tsb.
"ehh oh iya iya.. Anu maaf sampe bengong begini.."Jawab Fajar dengan sedikit kaku.
"Ohahaha...yaudah kalo gitu jadi berapa mas" Kata Ve sambil mengacak-ngacak dompetnya.
"Ohh 4rb aja mba" Jawab Fajar sambil memandang gadis tersebut.

Seeketika perempuan itu pergi setelah  membayar Gorengan Fajar.
Mungkin saat itu adalah hari yang paling berharga Bagi Fajar karena dia Baru saja bertemu dengan perempuan secantik bidadari.

Akhirnya Fajar Pun lekas pergi dan lanjut untuk menjual gorengannya.

Disaat dia berjalan tiba-tiba dia melihat spanduk besar yang bertuliskan "JKT48"
Seketika Fajar Kaget karena melihat salah satu Wajah wanita yang tidak Asing.

"Itukan Wanita yang Tadi habis membeli Gorenganku!"Teriak Fajar dengan semangatnya.
"Wanita itu....besok gue harus tanya namanya :D"Kata Fajar sabil meneruskan perjalanannya.

Sesampainya dirumah Fajar meletakkan sisa gorengan yang belum laku ia jual, Walau Begitu Ibunya tetap menerima hasilnya dengan ikhlas walau hanya mendapatkan Uang Dua puluh ribu pun..

"Bu..."Tanya Fajar ke Ibunya.
"kenapa Ndo?"Jawab Ibu Fajar sambil menyiapkan Bahan untuk membuat gorengan
"Tau JKT48 ngga??" Tanya Fajar lagi.
"Oh..JKT48 Itu artis terkenal di indonesia tapi ibu ga terlalu tau tentang mereka..memangnya kenapa?"Tanya Ibu Fajar Balik.
"Engga.. Cuman nanya aja" Jawab Fajar.
"Yaudah kalo gitu kamu tidur gih, istirahat biar besok jualan gorengannya semangat" Perintah Ibu Fajar.

Lekas Fajar pergi ke kamarnya yang hanya setengah petak, walau begitu Fajar menganggap itu adalah kamar paling mewah baginya.


Keesokan Harinya

"Fajar bangunn" Teriak Ibu Fajar dari kejauhan
"iya bu.."Jawab Fajar dengan Mata sedikit layu.

sebelum dia beranjak dari kasurnya, terdengar suara bapak2 yang sedang mengobrol seputar berita di luar kamar Fajar.

"eh katanya daerah senayan mau diserang Terorist loh saya liat di berita tadi pagi"Kata Bapak 1
"saya juga denger-denger kemarin ada 5 korban meninggal dunia gara-gara terkan tembakan teroris itu"Jawab Bapak 2
"Semoga saja daerah sini ga kena seranga teroris itu"Kata Bapak 1 sambil meminum kopinya.

teroris?....serem juga ya."Kata Fajar sambil melihat ke arah jendela tsb
Fajar ayo bangunn sarapannya sudah siap nih" Teriak Ibu Fajar
iya buu" Balas Fajar

Hari ini langit sedikit mendung, bahkan Matahri pun tidak dapat menyinari Sudut sudut kota.
Cuaca yang aneh, fajar pun merasa bingung, Firasatnya semakin lama semakin memburuk namun dia tetap bersikap biasa saja seolah olah tidak akan terjadi apa-apa.

20 Menit berlalu

Dagangan nya pun belum kunjung laku, kakinya mulai gemetar karena sudah lelah berkeliling ke sudut-sudut kota, akhirnya dia memikirkan untuk ber istirahat di Depan Mall Fx lagi. 

Belum sempat duduk tiba tiba teriak seorang wanita dibelakangnya.

Heyy kamu aku tungguin daritadi akhirnya dateng juga" Kata Ve sambil Tersenyum lebar

Ehh kamuu yang kemarin, mau belii tahu lagi???"Jawab Fajar dengan wajah Penuh kebagahiaan.

iya hehehe soalnya tahu goreng buatan kamu enak gurih gurih gimana gitu hehe"Jawab Ve

"haha aku kasih bonus deh karena kamu udah bilang tahu goreng buatanku enak"Jawab Fajar smabil menyiapkan Tahu goreng.

Disaat Ve ingin membayar tiba-tiba di tasnya terselip Photopack yang masih baru di Pojok Tasnya, lekas ve memberikan Photopack itu ke Fajar.
"Ini aku kasih bonus juga hehe disimpen yaa"Kata ve sambil membayar dan memberikan Photopack tersebut.


wahh makasih banyak yaa, aku bakal simpen ini baik baik" Kata Fajar dengan Riangnya.
hmm..kalo gitu aku pergi dulu yaa besok jangan lupa kesini lagi!"Kata Ve sambil meninggalkan Fajar Pergi.

Hadehh gua belum sempet lagi nanya nama dia.."Gerutu Fajar sambil memegang Photopack tersebut.

Belum sempat jalan Tiba-tiba Hujan derass turun menyelimuti Senayan.

ZASSSSSSSSSSS.... (Suara Hujan Deras)

Fajar pun segera berlari ke depan Lobby Mall Tersebut untuk berteduh, sambil memegang tasnya yang berisi gorengan, dia terus berusaha pergi ke tempat hangat agar gorengannya tidak dingin..

Karena di Luar Hujan Badai fajar pun berniat masuk mall untuk meng hangatkan diri..
 tiba tiba mata Fajar terpaku oleh perosotan yang menjulang tinggi ke atas mall tersebut, Mungin ini pertama kalinya dia melihat Perosotan setinggi itu.

Disaat dia ingin menaiki Lift tiba-tiba Di dalam Lift Tersebut Fajar bertemu dengan Ve lagi.

"Eh kamu kan yang tadi" Kata Ve sambil terkaget-kaget
"ehh kamuu lagii haha" Kata Fajar 
"kamu ko basah kuyup gini? kehujanan ya?"Tanya Ve
"Iya tadi pas mau pergi eh tiba-tiba hujan yaudah akhirnya neduh dulu di dalam sini"Kata Fajar sambil mengelus bajunya yang basah.
"Kalo gitu Kita Ke theater dulu yukk siapa tau disana ada Baju ganti buat kamu"Kata ve sambil mengusap baju Fajar yang basah.
"Aduh jadi nge repotin gini.. gausahh kok mba lagian saya ga kedinginan juga koo" Jawab Fajar dengan senyum lebar.
"ya nanti kalo masuk angin gimana? kan repot lagi urusannya" Kata Ve
 Fajar hanya terdiam dan hanya mengangguk-ngangguk 

Sesampainya di Depan Theater Fajar terkaget-kaget karena banyak Orang yang menyebut nama Ve saat Ve Melewati Theater.. sedangkan Fajar terus mengikuti ve.

"Ayoo cepett nanti kita diserbu ahahah"Kata Ve sambil berlari
Fajar pun terus berlari sambil melindungi tasnya
"Jadi gini rasanya jadi artis....dikelilingi banyak fans beserta sorakan sorakan penyemangatnya.."Kata Fajar dalam Hati.

Sesampainya di Dalam Theater Fajar terkaget-kaget karena banyak lampu sorot warna warni yang menyilaukan Matanya, serta Suara Sound System yang menggema di Theater.

heyy jangan bengong dong sini ikut akuu"Kata Ve sambil mengajak Fajar
"Oh iyaa iya.."Kata fajar sambil melanjutkan jalannya
"nih ada baju JKT48 Cobain dulu deh ukurannya pas gak?"Kata Ve sambil memberikan Bajunya
"wahh bajunya keren bangett yakin nih kamu kasih aku gratis?"Kata Fajar sambil memegang Baju tersebut.
"Gratislahh hehe" Kata Ve sambil tertawa
"Oh iya kamu udah makan? mukanya kusut begitu kaya belum makan seharian"Tanya Ve
"Oh aku udah makan Ko tadi jadi sekarang masih agak kenyang" Jawab Fajar dengan muka sok sok kenyang padahal laper.
"Oh yaudah" Ve

Sejak saat itu Fajar merasa Ve adalah Jodohnya, walau begitu Fajar tetap merasa ve hanya Teman Biasa... 

Hujan saat itu masih menyelimuti Jakarta...
Anginnya yang kencang membuat sudut sudut kaca berembun..
Fajar hanya duduk Di pojok Theater sambil menunggu hujan reda.

JKT48!! J K T 48!!"Teriak Suara Seorang Dj dari Sound System itu..
Alunan lagu yang menyelimuti sudut sudut Theater

Bunga sakura gugur dan meninggalkan ranting~
tahun depan bersemi lagi~

Malam itu mungkin adalah Malam yang paling Bahagia Bagi Fajar... melihat Idolnya menari nari diatas panggung dengan begitu semangatnya.... tiada hari yang sebahagia ini..

Seeketika Seluruh Lampu di Mall Mati termasuk Di Dalam Theater.

semua Fans Panik Dan terus berkata "Ada apa ini?"
Sedangkan Member yang lainnya berlari ke Backstage..

Dari kejauhan Terdengar suara Senapan yang menggema ke seluruh Ruangan Mall..


Drarararara..... (Suara Senapan)

Suara apa ituuu??" Teriak Seluruh Wota di Theater

Ting nong
"Harap pengunjung Mall Fx untuk melindungi diri dan segera pergi ke pintu darurat" Terdengar suara seorang wanita di Sound Sitem Theater.

Tanpa Pikir panjang semua wota pergi keluar Theater dan berlari menuju Pintu Daruat.


Dorr Dorr...(Suara Tembakan)

Dari Kamera Cctv  Terekam satu persatu Wota tergeletak Tak Berdaya dengan badan yang berlumuran darah.

Member saat itu langsung diarahkan satpam untuk pergi ke Pintu Darurat. sedangkan Fajar bersembunyi diantara Pilar pilar Mall Itu.

Disaat Satpam itu menuntun Member menuju pintu darurat, 1 peluru mendarat di dada Satpam itu..
Seketika satpam itu jatuh dan tergeletak tak berdaya..

Member saat itu hanya bertriak ketakutan sambil memita ampun kepada Teorist Tersebut.
Tanpa pikir panjang Fajar berlari menuju gerombolan member untuk menuntunnya kembali ke Pintu darurat.

Mungkin saat itu Dewi Fortuna sedang di pihak Kami, Akhirnya Fajar berhasil menyelamatkan Seluruh Member, Namun Dia Merasa bingung karena menurutnya ada 1 orang lagi yang kurang.

Wanita ituu!!!"Seketiak Fajar Teriak 

Fajar kemudian berlari kembali menuju Theater, saat itu Terorist sedang mengacak ngacak Kasir Theater serta ber patroli agar tak ada yang menganggu.

Fajar Pun perlahan-demi perlahan masuk Ke dalam Theater. saat itu dia melihat Ve sedang menangis di pojokan.. sambil memeluk tas nya

"kamuu gak apa-apaa??"Teriak Fajar sambil membantu Ve untuk Bangun..
"Akuu gak apa-apa..."Jawab Ve dengan Lesu.
Fajar pun segera membawa Ve pergi menuju ke Pintu Darurat.

Namun di depan Theater Terorist masih berkumpul dan mencari barang rampokannya.

Prangggg (Suara Bingkai pecah)

Siapaaa ituuu?'Teriak Terorist 2 sambil me reload senjatanya..
aduhh kita ketahuan.."Kata Fajar sambil memegang tangan Ve dengan Erat.

Tiba-tiba teriak salah satu Terorist 
"Bosss Diluar Ada banyakk Polisiii kita harus mundur sekarang" Teriak Terorist 3
"Kalo gitu kita mundurrr!"Jawab Boss Terorist 

Drapp drapp drapp... (Suara hengakan Kaki)

Sepertinya sudah amann"Kata Fajar
 Tanpa pikir panjang Fajar pun berlari bersama Ve menuju Pintu darurat.

Mungkin saat itu Tuhan Berkehendak lain..
salah satu terorist yang tertinggal rombonganya melihat Fajar dan ve berlari...tanpa basa basi 
Terorist itu menarik pelatuknya..

Dorrrrr....

1 peluru menancap di punggung ve....

Saat itu Fajar tak bisa berkata Apa-apa...Tubuhnya kaku....matanya tidak pernah berhenti mengeluarkan Air Mata......Fajar tidak henti henti berkata
"Jangan matii...mba jangann mati....maafkan Fajarr ga bisa melindungi Mbaa.."
Ve hanya membalasnya dengan senyum.... manisnya...

Hujan semakin deras... Seluruh Mall terasa sunyi...
Diluar Mall hanya terdengar suara alunan mobil polisi...
Tangan Fajar tidak pernah berhenti menutupi Luka Ve yang darahnya terus menerus keluar..

Tiba-tiba..salah satu Tim Medis datang menghampiri Ve dan Fajar..
Namun semua sudah Telat....Ve sudah tidak dapat terselamatkan...... Tim Medis hanya Terdiam Bisu melihat Jasad Ve yang Tak berdaya ...

saat itu Fajar hanya melihat tangannya yang berlumuran darah....Mungkin ini adalah Hari penyesalannya seumur Hidup... karena dia tidak bisa melindungi orang yang ia cintai.

Zaasssssssss...........(Suara Hujan Deras Yang Turun Perlahan demi perlahan)

Ditengah Hujan Deras yang sedang turun.. Muncul Lelaki dari kabut-kabut yang menyelimuti jalan...
Dengan Langkah yang penuh kesedihan dan penyesalannya.. dia terus melangkah perlahan demi perlahan...

Tangannya gemetar Sehingga Setangkai bunga dan Foto Wanita yang ia Pegang Terjatuh....
Dia hanya bisa melihat Bunga dan foto yang semakin lama semakin Layu ditutupi oleh air....
Air Mata Terus mengalir dari pipi sang lelaki itu... 

Tiba-Tiba datang... seorang Wanita Dari Kejauhan...
Matanya yang layu... dan muka pucat yang terus menerus memutih....
Dengan Langkah Layunya dia berjalan menghampiri..lelaki tersebut..

"Terima kasihh hmm.. :)" Kata Ve tersenyum sambil memegang pundak lelaki tersebut..
Lelaki itu hanya menangis seakan dia tidak dapat melihat wanita itu lagi..
Sedikti demi sedikit... wanita itu menghilang dengan gemerlap-gemerlip cahaya...yang sangat terang.......

dengan Muka melasnya lelaki tersebut hanya tersenyum ke arah langit yang sedang Badai itu........

"Maafkan Aku..padahal sudah susah susah berteman dengan Kamu.. akhirnya aku tidak sempat bilang suka sama Kamu Ve........." Kata Lelaki tersebut sambil meneruskan perjalanan penuh penyesalannya.


Kenangan itu...
Akan selalu ku ingat.....


Bunga Sakura yang tertinggal~
Pasti Suatu Hari~
Kan Berkelana dari Ranting.....~





The End...

Story By: @StandUpCJKT48

























Kamis, 02 Oktober 2014

[FanFict] Veranda Story By: @ozil_48


Prologue

“Hidup berawal dari mimpi” sebuah kalimat singkat yang benar-benar menginspirasiku menjadi seorang pemimpi. Pemimpi yang kini mampu hidup di tengah masyarakat dan dielu-elukan namanya.

Aku Veranda, seorang wanita belia berusia 18 tahun yang kini menjadi Idol di kalangan remaja. Aku salah satu member sebuah Idol Grup di Indonesia yang sedang naik daun, JKT 48.

Dari kecil, aku tak berniat menjadi seorang penyanyi apalagi dancer karena aku tau kemampuanku tak memumpuni untuk itu. Aku lebih suka berlenggak-lenggok di atas catwalk atau berpose di depan camera. Aku ingin menjadi Top model Indonesia. Namun, tiga tahun silam, semenjak dibukanya audisi JKT48, aku merubah pemikiranku. ‘Inikah kesempatan yang Tuhan berikan? Apa salahnya untuk dicoba?’ Banyak jalan untuk mewujudkan sebuah impian, mungkin ini salah satunya. Dan benar, saat ini aku telah dikenal oleh khalayak, satu langkah lagi yah satu satu langkah lagi aku akan bisa mewujudkan impianku itu.

Mengejar mimpi bukan berarti tidak ada konsekuensi untuk itu. Aku ingat sebuah petuah dari seseorang yang ku sebut ‘PAPA’ bahwa ‘hidup adalah sebuah pilihan. Kamu berhak untuk memilih jalan yang kamu anggap itu benar sesukamu. Tapi, kamu tidak akan bisa memilih konsekuensi atas pilihanmu itu’.

Aku sangat setuju dengan pernyataan yang papa lontarkan. Benar. Sebuah ‘Golden Rules’ yang melekat pada diri setiap member JKT48, mengharuskanku untuk tidak berpacaran. Tidak berpacaran bukan berarti ‘haram’ untuk aku mencintai seseorang. Itu adalah hak setiap manusia di bumi ini. Mencintai dan dicintai. Mungkin aku sedikit tertekan dengan keadaan ini, karena aku masih remaja. Aku ingin bahagia dengan adanya seorang kekasih di sampingku. Kekasih yang bisa menyemangatiku dan mendukung karierku ini.

***

Pagi ini, Veranda menikmati aktivitasnya sebagai seorang pemimpi. Dia melamun dengan kedua mata yang terpejam, dan dagu yang sengaja ia sangga dengan tangan kanannya. Terlihat sebagai pemalas sekali.
Pikiran Ve melayang-layang menembus cakrawala imajinasinya membayang kencannya bersama dengan seseorang yang sangat ia cintai. Mereka berdansa menari layaknya seorang pangeran dan putri. Oh...Indahnya.

“Bruugghh” mimpi Ve buyar seketika. Sial. Gara-gara sanggaan tangannya bergeser, dagunya jadi terbentur meja. Sakitnya.

‘Aww..’ rintihnya sembari mengelus-elus dagu.

“ Hah. Lagi-lagi cuma mimpi” gerutu Ve kesal memanyunkan bibirnya lebih dari 5cm.

“Pluuupph” seorang teman masuk tiba-tiba dan menempelkan buku bergambar monyet tepat bibir Ve. Terlihat mesrah sekali Ve mencium buku bergambar monyet itu.

“Hahaha...” tawa seseorang itu.

“Ve..Ve...kalau kamu butuh cowok buat kamu pacarin bilang aku gih. Jangan khawatir, aku akan cariin. Jangan nyium-nyium gambar monyet gitu, geli benget aku ngeliatnya” Ejeknya kemudian.

‘Sreekk’ Ve memundurkan kursinya dengan kasar sebagai isyarat dia benar-benar marah atas candaan yang menurutnya tidak lucu sama sekali. Ve berdiri seketika, lalu berjalan meninggalkannya.

“Ve... Veranda...!!” teriak seseorang itu memanggil nama ‘Veranda’ namun dihiraukannya. Ve terus berjalan ke luar kelas.

***

Di sebuah bangku panjang di bawah pohon rindang belakang sekolah, Ve menyandarkan punggungnya. Di sini adalah tempat favoritenya untuk menghilangkan segala gundah gulananya. ‘Dia. Kenapa harus dia yang mengejekku seperti itu?’ batinnya bertanya-tanya.

Dan lagi, otak Ve bekerja. Namun bukan sebagai pemimpi, tapi ber-flashback tiga tahun silam. Dia masih masih ingat sekali. Ketika dirinya sedang berstatus ‘trainee’ dan sedang menampilkan setlist perdananya ‘Pejama Drive’. Seorang pria berbaju merah berlogo JKT48 duduk di tengah-tengah penonton memegang lightstick terlihat sangat bersemangat meneriakan nama ‘Veranda’. Semangatnya tersampaikan dalam diri Ve. Meskipun hanya sekali Ve melihatnya. Berkatnya, Ve menjadi seperti ini. Motivasi yang dia berikan untuk Ve sungguh luar biasa. Tak disadari perasaan lain yang di sebut ‘cinta’ itu tumbuh. Dia bukan hanya sekedar fans. Dia special. Special di mata dan juga di hati Ve.

Yah. Dia. Dia orang yang sama dengan sosok manusia yang mengejek Ve pagi ini. Adit namanya.

***

Pelajaran baru dimulai, tak nampak sosok ‘gebetan nasional’ dalam kelas. Ve sengaja membolos. ‘Bad mood’ menyerangnya.

Sesekali Adit menoleh ke arah bangku Ve. Kosong tak berpenghuni.

‘Seharusnya aku nggak bikin dia bad mood seperti tadi. Alasan apa yang nanti akan aku berikan kalau-kalau Pak Hendra memanggil namanya? Arrgggghhhh’ Adit benar-benar bingung, mengacak-ngacak rambutnya hitam ketalnya.

‘Veranda’ Adit kaget. Sesuatu yang baru dia pikirkan sudah terjadi terlebih dahulu sebelum dia mendapatkan alasan yang tepat untuk menutupi bolosnya Ve pagi ini.

Dia mengangkat tangan kanannya.

“iyah. Adit ada apa?” dengan ramahnya pak Hendra bertanya.

“ehhmm...anu, pak. Tadi Veranda ijin. Dia sedang tidak enak badan. Boleh saya menemaninya di UKS? Kebetulan saya anggota PMR yang sedang piket hari ini” ucap Adit merangkai alasan penuh dusta itu. Tak disangka pak Hendra mempercayainya dan mempersilahkan Adit untuk menemani Veranda.

***

“Maaf”

Suara khas dari seseorang yang baru saja datang dan duduk di dekat Ve sukses membuyarkan lamunan Ve.

“Adit?” Ve sedikit terkejut dengan kedatangannya. ‘Bagaimana bisa dia tau keberadaanku di sini?’

“Maafin aku, Ve. Nggak seharusnya aku becandain kamu kayak pagi tadi. Aku sadar kalau itu terlalu kekanak-kanakkan. Maaf..maaf” Adit memohon-mohon dengan wajah yang memelas.

‘Shutttt’ telunjuk Ve menempel di bibir Adit. Lalu, Ve menatap lekat kedua mata di hadapannya itu “Aku udah maafin kamu kok” ucapnya seraya tersenyum membuat Adit diam seribu bahasa.

‘Sebegitu cepatnya kamu memaafkan kesalahan aku, Ve?’

‘Sekesal-kesalnya aku sama kamu, aku nggak akan pernah bisa membenci kamu, Dit’

‘Itu melegakan hati aku, Ve. Karena aku ga ingin sedikit-pun menyakiti kamu’

Mereka benar-benar terjebak dalam situasi hening dengan pikiran mereka masing-masing yang seolah mereka tau apa yang sedang dipirkan oleh orang disampingnya.

“Ehhm...bagaimana kalau kita pulang bareng, rumah kita ‘kan searah” Ajak Adit mencoba membangun sebuah percakapan dengan Ve.

“Hah?” Mata Ve terbelalak. Berasa seperti mimpi. Entah sadar atau tidak Adit mengajak Ve pulang bersama. Ini pertama kalinya dan Ve sangat senang.

“Ehmm...Lupakan” ucap Adit tak enak hati, harusnya dia berpikir lebih panjang jika ingin mengajak seorang idol seperti Veranda.

‘Bodoh, bodoh. Mana mungkin Veranda mau di boncengin dengan sepeda butut kamu, Dit?’ Pikirnya kemudian.

“Aku mau” jawab Ve tanpa basa-basi. Ve memang tak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Pulang bersama dengan seseorang yag special di hatinya.

“Jangan...Ve, jangan. Kamu nggak pantes pulang bareng sama aku. Apalagi pake sepeda butut aku. Kamu ‘kan Idol. Apa kata fans kamu nanti?” Lancarnya Adit merendah.

“Please, jangan panggil aku Idol. Di sini aku temen kamu. Temen kamu yang menginginkan kamu sebagai ... ”. Ups sepertinya Ve hampir keceplosan. Untungnya dia sadar dan segera menghentikan perkataannnya. Namun itu membuat pertanyaan besar dalam hati Adit.

“Menginginkan aku sebagai...?” Adit memberi penekanan tiga kata terakhir Ve tadi.

Ve segera memutar otak untuk menutupi perasaan cintanya pada Adit.

Adit memegang kedua pundak Ve tatapannya berubah menusuk ke dalam bola mata Ve.

‘Please, Dit. Jangan tatap aku seperti itu. Aku bisa mati karena debaran jantung yang tidak karuan ini’

“Menginkan aku sebagai apa , Ve?” Adit mengulangi pertanyaan yang sama.

“Ehhm... Kamu jangan salah paham dulu. Maksud aku tuh, aku menginginkan kamu sebagai sahabat aku. Yah...hanya sabatan kok. Nggak lebih dari itu” Ve memaksakan senyumnya untuk mengucapkan kalimat dusta itu. Walau sebenarnya hati Ve sangat sakit ketika harus mengutarakannya demi menyembunyikan perasaannya pada Adit. ‘Aku ingin dia menjadi kekasihku, Tuhan. Tapi mana mungkin aku mengungkapkannya. Dimana harga diriku sebagai wanita?'

Mendengar jawaban Ve, tatapan mata Adit menjadi sayu. Mungkin dia terlalu percaya diri kalau-kalau Ve mempunyai perasan yang sama padanya. ‘Aku pikir kamu menginginkan aku sebagi kekasihmu. Ternyata salah besar. Sadar Dit. Sadar. Kamu siapa? Ve siapa? Harapanmu itu terlalu tinggi untuk menjadi kekasih seorang idol’ batin Adit seolah berperang menghadapi kenyataan ini.

To be continued.

Cerita Veranda | Bagian II

Persis dengan apa yang mereka janjikan, mereka pulang bersama dengan sepeda butut milik Adit. Hal yang tidak lumrah dilakukan oleh seorang Idol. Tapi itu tak masalah bagi Ve, asalkan dia bisa berdekatan dengan orang yang ia cintai.

Sebelumnya, diparkiran sepeda. Ketika Ve hendak naik kebelakang bagian sepeda, Adit menyodorkan sesuatu. “pakai ini” perintahnya pada Ve.

Ve meraihnya, “untuk apa?” Ve benar-benar bingung kenapa Adit memberinya kacamata Tsundere.  

“untuk penyamaran. Oke?” jawab Adit diiiringi tawa kecilnya membuat Ve makin bingung.

“Golden Rules, Ve” tambahnya kemudian.

‘Astaga, kenapa aku lupa kalau aku ini idol yang terikat oleh sebuah aturan yang tidak manusiawi itu?’ ucap Ve dalam hati, pikirannya masih dalam lamunan mengamati kacamata tsundere ini, ‘hah. Yang ada orang mengira aku cewek sok kecantikan pakai ginian di siang hari’

“udah jangan kebanyakan mikir. Pakai aja. Dari pada berita siang ini menjadi TTWW di twitter nanti, ‘kan ga lucu kalau salah paham gitu” ucap Adit yang sudah siap diatas sepedanya menyadarkan Ve dari lamunannya yang kemudian terpaksa mengikuti perintah konyol Adit. Scene berikutnya, Ve menaiki sepeda Adit dan melingkarkan kedua tangannya di pinggang Adit. Mesrah sekali. Orang yang melihatnya pasti mengira kalau mereka pacaran.

Semilir angin berhembus membuat Ve menyenderkan kepalanya di punggung Adit. Nyaman sekali. Mereka semakin dekat sehingga tak ada dinding yang menghalangi mereka untuk bersentuhan satu sama lain. Detak jantung keduanya pun makin tidak karuan.  

Adit memegang erat tangan Ve di pinggangnya, sedikit ada getaran pada tangannya. Ve bisa merasakannya. Ini membuat Ve yakin kalau sebenarnya Adit juga mencintainya.

‘Jika suatu hari nanti Adit mengutarakan perasaan cintanya padaku, sudah pasti akan aku terima. Kalaupun karena ini aku harus graduate dari jkt48, tetap akan aku lakukan demi Adit yang aku cintai. Mimpiku? Aku yakin ada jalan lain untuk mewujudkannya. Sedangkan Cintanya? Adakah cowok lain yang mampu membuatku sebahagia ini? Sampai detik ini pun aku belum menemukannya’ pikiran picik bersarang dalam otak Ve hanya karena Cinta. Cinta searah yang tak terungkapkan dalam kata-katanya.

Adit menoleh ke bagian belakang sepedanya. Tak nampak gerakan yang Ve perlihatkan selain terlihat nyaman menyenderkan kepalanya pada punggung Adit. Mungkin Ve tertidur. Seketika, keisengan terlintas di benak Adit. Dengan sengaja ia memberhentikan laju sepedanya dengan mendadak, membuat kepala Ve terdorong ke depan mengikuti punggung Adit yang sudah lebih dahulu terdorong ke depan dan Ve pun kembali di alam sadarnya dari lamunan piciknya.

“Ada apa, Dit?” tanya Ve polos

Adit agak bingung mencari alasannya. Kalau Ve sampai tau kalau tadi hanya keisengannya saja, pasti Ve kembali bad mood seperti pagi tadi. Celingak-celinguk tidak jelas sampai matanya tertuju pada penjual es krim.

“Sebentar yah” Adit turun dari sepedanya. Sedangkan Ve menepi ke trotoar yang kebetulan ada sebuah bangku kayu panjang. Ve menunggu Adit di sana.

Selang beberapa menit, Adit datang membawa dua es krim.

“Satu untuk kamu. Satu untuk aku” ucapnya sambil memberi es krim rasa coklat itu kepada Ve. Romantis sekali.

“Setelah lulus nanti kamu mau kemana, Ve? Apa masih menjadi member jkt48?” Adit mencoba membangun percakapan dengan orang yang duduk disampingnya itu.

“Menjadi member jkt48 hanya sebagai jembatan aku untuk mewujudkan impianku yang sebenarnya, Dit. Aku nggak akan selamanya di jkt48. Suatu saat nanti, kalau aku sudah dapat mengembangkan potensi yang aku punya di jkt48 ini, aku akan memutuskan untuk graduate dan aku akan mencoba merambah ke dunia modeling. Dunia yang selama ini aku cita-citakan. Karena aku ingin jadi top model indonesia. Kalau bisa sih, internasional. Hehe harapanku ketinggian yah?” jelas Ve panjang lebar yang diakhiri tawa kecil yang tersirat ada kepesimisan dalam diri Ve.  

“nggak lah. Meski harapan kita tinggi, asalkan kita udah berniat dan berusaha keras  mewujudkannya, aku yakin harapan itu akan terwujud. Ingat lagu shonici? ‘Usaha keras itu tak akan mengkhianati’ dan aku akan selalu support kamu kok, Ve. Sampai kapan pun itu” sebagai fans, teman atau pun sosok yang mencintai Ve, Adit benar-benar mampu menjadi teman bicara yang asyik, yang tidak menjatuhkan dan tidak pula membanggakan Ve. Hanya kata-kata dukunganlah yang saat ini menjadi jurus andalannya.       

Lama mereka terdiam. Karena Ve sibuk memikirkan kata-kata Adit tadi. Sebuah kalimat yang tidak terlalu panjang, namun untuk mengaplikasikannya sangat susah. Kerja keras? Yah. Tiga tahun lamanya Ve telah berusaha keras. Sekarang ia cukup menunggu buah impian itu terwujud dikemudian hari. Keyakinan itu kini berada dalam diri Ve.

Tiba-tiba, Adit mengarahkan matanya pada bibir Ve. Lama ia mengamati. Entah untuk apa. Kemudian wajahnya ia dekatkan pada bibir Ve, terlihat seperti akan mencium. Semakin dekat dan dekat. Meski Ve menggunakan kacamata hitam, ia mampu melihat scene itu dengan jelas. Matanya terpejam seolah Ve sudah memasang kuda-kuda kalau Adit mencumbunya. Ketika jarak itu semakin dekat, terpaut 10 cm bibir Adit dengan bibir Ve, tak di sangka oleh Ve, ibu jari Adit mengusap sisa-sisa es krim di sudut bibir Ve.

“kayak anak kecil aja kamu, Ve. Makan es krim masih belepotan gitu” ucapnya berhasil membuat mata Ve terbelalak dibalik kacamata hitamnya. Malu sekali. Itu rasa yang ia tunjukkan dalam salah tingkahnya setelah mendengar ucapan Adit.

  ***

Makin hari, hubungan mereka semakin dekat. Dekat bukan berarti pacaran. Status mereka menggantung. Sebuah kata “pacaran” pun belum mereka ikrarkan.  

Malam ini, sepertinya Adit sudah tidak bisa lagi membendung perasaannya. Dengan kemeja kotak-kotak biru kecil lengan pendek di padupadankan dengan celana jins hitam, Adit menghadap bayangan dirinya dalam cermin. Berlatih merangkai kata cinta yang indah untuk Ve.

Ketika ia merasa sudah siap, sesegera mungkin Adit kerumah Ve. Dia mengendap-endap jalan ke pekarangan rumah Ve. Sebuah batu kecil yang dibungkus dengan sebuah kertas memo, dia lemparkan tepat pada jendela kamar Ve yang kebetulan masih terbuka. 

‘Tukk’ sebuah batu kecil mengenai kepala Ve.

“Aw. Apaan ini?” Ve membuka kertas memo itu, ‘Yuk, kita keluar’.

‘Siapa yang mengirimkan ini?’ Ve penasaran, lalu dia menengok di balik jendela kamarnya, ternyata ada Adit di bawah. Dengan gerakan tangannya, Ve bisa membaca isyarat bahwa Adit memaksanya untuk keluar. Ve mengangkat ibu jarinya sebagai pertanda dia bersedia. Cepat-cepat ia berlari kebawah, menuruni tiap anak tangga yang menghubungkan lantai bawah dengan lantai atas. Hati Ve berbunga-bunga. First time, Adit mengajaknya keluar malam. Ngedet? Mungkin. Yang pasti ini untuk kali pertama dirinya keluar bersama seorang cowok semenjak embel-embel 'idol’ melekat pada dirinya. Dalam hatinya, muncul harapan kalau malam ini Adit akan mengungkapkan sebuah kata cinta untuknya. Pasti akan menjadi malam yang bersejarah untuk hidupnya.

***

Di atas gedung pencakar langit, Adit mengajak Ve menikmati betapa indahnya kota metropolitan ini di malam hari. Kilauan lampu-lampu kota layaknya ‘kunang-kunang’ menambah kesan romantis malam ini. Senyum tak bisa lepas dari bibir Ve. Benar-benar membuatnya tercengang kagum.

“Ve. Sebenarnya tujuan aku mengajak kamu ke tempat ini karena ada sesuatu yang ingin aku sampaikan ke kamu” ucap Adit hati-hati, takut mengganggu Ve yang masih diliputi perasaan gembira malam ini.

“Mau menyampaikan apa, Dit?” tanya Ve yang masih memakukan pandangan matanya pada ‘kunang-kunang’ buatan manusia itu.

Adit mulai memberanikan diri memegang kedua pundak Ve, memaksanya agar berhadapan dengannya. Mata bertemu mata. Kembali detak jantung keduanya tak karuan. Selanjutnya, Adit memegang kedua tangan Ve, bersiap merangkai kata-kata yang sudah ia latih sebelum mengajak Ve ke tempat ini.

“Ve. Tiga tahun lamanya aku kenal kamu. Itu bukan waktu yang singkat. Aku sangat bahagia melewati masa tiga tahun itu dengan mengenal sosok Veranda. Sebagai seorang fans aku bisa menjadi saksi perjalanan karier kamu. Dari Ve yang mungkin hanya satu dua orang yang mengenalnya, sampai sekarang hampir semua orang yang mengakui fans jkt48 mengenal siapa Veranda. Aku ingin terus menjadi seseorang yang sampai kapan pun bisa mensupport kamu sampai kamu bisa mewujudkan impianmu. Ve, sebenarnya aku ... ”

Tiba-tiba, Adit menghentikan ucapannya Entah dia telah kehilangan kata-kata indah untuk mewakili perasaannya. Atau ... (?)

Terlintas seketika ucapan Ve untuk dirinya beberapa waktu lalu dalam otaknya, ‘Aku menginginkan kamu sebagai sahabat aku. Yah...hanya sabatan kok. Ga lebih dari itu’. Adit pun sadar akan adanya ‘golden rules’ yang tiap kali bisa saja ‘mengeluarkan member’ yang melanggarnya. Jelas, Adit tak menginginkan itu terjadi pada Ve. Karena hal itu akan menghancurkan impian Ve.

“Sebenarnya apa, Dit?”

‘Katakan Dit, kalau sebenarnya kamu ingin aku menjadi pacar kamu’ GR-nya hati Ve menebaknya. Mungkin karena mereka sudah terlalu dekat jadi dengan mudahnya Ve membuat tebakan kalau Adit akan mengucapkan kalimat itu.

“Dit?”

“Ehhmm”

“Kok jadi melamun sih? Sebenarnya apa. Dit?” Ve mengulang pertanyaannya, ia sungguh tidak sabar mendengar kalimat tebakannya masuk dalam gendang telinganya.

“Sebenarnya aku...aku...aku ingin kamu menjadi sahabat aku selamanya”  

Deg.  Ve terkejut dengan apa yang ia dengar dari mulut Adit. “Sahabat?” hanya kata itulah yang saat ini bisa Ve keluarkan dari bibirnya. Terdengar sedikit bergetar. Air matanya pun hampir saja menetes, namun Ve tetap berusaha untuk membendungnya. Ve tak mau terlihat rapuh hanya karena cinta.

“Aku nggak mau kehilangan sahabat se-chubby kamu, Ve. Kamu itu sahabat aku yang lucu dan ngegemesin” ucap Adit memijit-mijit kedua pipi Ve yang memang sedikit gembul. Dia melakukan ini untuk mencairkan suasana yang sedikit menegangkan bagi keduanya tadi. Mungkin Ve menganggapnya sebagai orang yang tidak peka sama sekali. Tapi itu salah besar. Dia peka. Bahkan sangat peka. Dia juga mampu menarik kesimpulan kalau Ve juga menyukainya. Ini bukan ke GR-an belaka tanpa alasan. Nampak dari respon Ve yang tiba-tiba merubah raut wajahnya menjadi suram kecewa. Ditambah dengan mata yang sudah berkaca-kaca, Adit yakin bukan jawaban itu lah yang Ve harapkan keluar dari bibirnya. Semua sudah terjadi, Ve terlihat begitu terpukul. Ve lari tiba-tiba dan Adit pun tak mampu mengejarnya. Mungkin lebih baik seperti ini daripada makin menyisakan luka di hati Ve lagi. Malam yang seharusnya menjadi malam terindah bagi keduanya malah menjadi hitam kelabu. Adit pun terduduk lesu melihat punggung Ve yang sudah lenyap dari hadapannya. Baginya lebih baik ditolak cintanya mentah-mentah daripada harus merasakan sakit hati karena membuat goresan luka dalam hati seorang yang ia cintai. 

***

Keesokan harinya, di sudut kelas Adit terlihat murung sekali. Ve melihat itu dari balik jendela kelasnya. ada keinginan menghampiri Adit sekedar untuk bertanya, ‘kamu kenapa?’ namun rasa sesak semalam masih ia rasakan. Terlebih lagi, ia melihat  Ivan seorang sahabatnya mendekati Adit, membuat Ve berpikir Ivan-lah yang mungkin lebih Adit butuhkan ketimbang dirinya. Ve pun memutuskan untuk berjalan menjauhi kelas mereka.

“Lu kenapa, Sob?” Adit tak menjawabnya.

“Kencan semalam lu?” lagi-lagi Adit tak membuka suaranya.

“Gue bilang juga apa, Dit. Ve nggak akan nerima cinta lu. Kita berbeda dengan dia. Dia seorang Idol. Kita? Rakyat jelata. Buat ngebiayain sekolah aja sampe harus kerja part time. Mana mungkin dia mau sama lu?” ucap Ivan sok tau, walaupun niatnya untuk menyadarkan Adit agar tidak larut dalam kesedihannya kini. Namun, Adit tak menangkap niatan baik itu. Emosinya membara . Adit menjinjing kerah baju Ivan. Kepalan tangan tengah ia siapkan untuk menonjok sahabatnya itu.

“Jaga bicara lu...!!! Ve berbeda dengan Idol lainnya. Dia nggak pernah melihat seseorang dari materi..!!”

“Sabar, masbro. Gue cuma mengajak loe berpikir realitis ajah. Lu jangan tersinggung dengan ucapan gue dong. Harusnya lu termotivasi dengan kata-kata gue. Kalau lu benar-benar mencintai Ve, lu harus menjadi orang sukses dulu. Pantaskan diri lu, maka dia pantas buat lu. Gue yakin lu bisa”

Perlahan Adit melepaskan tangannya dari kerah Ivan. sepertinya emosi Adit sudah sedikit mereda mendengar ucapan sahabatnya itu.


'Bener kata Ivan, aku harus sukses agar aku pantas bersanding dengan Ve. Aku akan bahagiakan kamu, Ve. Aku akan menunggu kamu graduate. Selama apapun itu. Dan aku akan berusaha untuk sukses. Demi kamu, Veranda' Tekad Adit sangat kuat.

Lima tahun setelah hari itu, tepat di balik meja, seorang pria ber-dasi tengah membaca sebuah koran. Dia Adit. Kini, dia telah sukses menjalankan bisnis lighstick-nya. Ternyata hobby ngidol-nya dulu, mampu merubah kehidupannya. Dia menjadi salah satu dari sekian banyak pengusaha muda Indonesia yang mendulang kesuksesan yang luar biasa. Dia sangat pandai membaca situasi remaja Indonesia yang gemar dengan musik j-pop dan k-pop. Dimana setiap pergelaran konser idola mereka akan ada lautan lightstick yang meramaikannya.    

Lembar demi lembar di bukanya, sungguh tidak ada yang menarik pandangannya untuk membaca detail isi berita koran itu sampai suatu ketika sebuah headline 'Veranda seorang eks-member JKT48 yang kini tengah menjadi TOP model Indonesia berencana melebarkan kariernya ke dunia Internasional' berhasil mengalihkan pandangannya. Matanya terbelalak. Benarkah ini? Tangannya langsung memijit-mijit nomor pada keypad Hapenya namun nihil jawaban yang didapat dari nomer yang tersambung itu adalah suara dari operator telepon ‘Nomor yang anda tuju salah. Cobalah beberapa saat lagi’'.

“Arrghh. Ve apa nomermu sudah ganti? Bagaimana caranya aku menghubungimu? Aku kangen kamu, Ve” kekelautan muncul dalam benak Adit. Seolah Adit tak sabar untuk mengatur pertemuannya dengan Ve. Bagi Adit inilah kesempatan emas untuknya mengutarakan sebuah perasaan dan melamar Ve.

Tok.Tok.Tok. “Permisi Pak Adit”

Adit tersadar akan adanya seseorang yang mengetuk pintu ruangannya, “Iya. Kinal. Silahkan masuk” Perintahnya kepada sang sekretaris yang bernama Kinal.

Kinal masuk, kemudian langsung mengambil posisi duduk berhadapan dengan Adit. Dia menyodorkan sebuah map yang berisi scedule kerja Adit. “Begini pak. Besok bapak ada acara launching sebuah toko di daerah Jakarta, tepatnya di japan mall sekitar pukul 11 siang”

“Owh. Iya. Tolong besok kamu dampingi saya untuk mendatangi acara tersebut dan atur segala sesuatunya”

“Siap pak. Saat ini juga saya akan pesan tiket pesawat ke Jakarta”  

***

Di waktu yang sama namun berbeda tempat, Ve merebahkan tubuhnya di atas ranjangnya. Capek sekali. Jadwal yang padat sukses menyita tenaganya. Ini saat yang tepat baginya untuk beristarahat melepas lelah. Setengah jam berlalu, namun matanya belum ingin terpejam. Seketika dia melihat jari manisnya yang sudah terlingkarkan oleh cincin yang sangat indah. Di bolak-balik telapak tangannya, cincin itu sudah terasa sangat pas ia kenakan. Namun ada yang membuatnya kurang nyaman. ‘Seharusnya kamu, Dit yang melingkarkan cincin tunangan ini di jari manisku” Gundah gulana menyerangnya. Lima tahun berlalu, selama itu pula kabar tentang Adit, sosok yang ia cintai tak pernah ia dengar. Lama ia menanti, namun rasanya itu hanya sia-sia belaka. Adit tak kunjung datang menemuinya. Sungguh lelah, kepercayaan cinta Ve akan cinta Adit yang dapat membahagiakannya seolah sirna sedikit demi sedikit seiring dengan berjalannya sang waktu. Hingga datang seorang Pria yang memang sudah dekat dengan Ve selama ia memasuki dunia entertain ini. Dan pria itu pula yang mengantarkan Ve pada gerbang kesuksesannya. Oleh karenanya, seketika pria itu melamar Ve, Ve-pun mengiyakannya. Ini bukan berarti Ve telah mampu melupakan Adit, namun Ve benar-benar telah lelah menanti Adit.
'Hah. Mungkin Adit juga telah dimiliki oleh orang lain' buruk sangka Ve dalam kegalauan hatinya.

***

Keesokan harinya, Ve tengah berada di japan mall. Ia diundang menjadi tamu istimewa dalam acara launching sebuah toko ligtstick di sana. Sesekali ia menilik jam yang melingkar dipergelangan tangannya. ‘Kapan acaranya dimulai?’ gusarnya dalam hati. Ve tak suka dengan adanya jam karet seperti ini. Sungguh tidak profesional. Ve berjalan-jalan selangkahnya kakinya, karena ia tak tau kemana arah yang ingin dia tuju. Satu yang ia pikirkan mempercepat waktu, agar ia tak lama menunggu. Matanya menyapu sekeliling mall, sampai dia tak sadar ada sepasang manusia yang berjalan berlawanan arah dengannya dan mendekatinya. Mereka semakin dekat dan....

 ‘Bruuggggh’ 

“Kalau jalan pake mata dong, mbak...!!!’ kasarnya seorang pria berdasi itu berkata. Bagaimana tidak? Minuman yang ia pegang sukses ditumpahkan oleh Ve akibat insiden tabrakan tadi. Padahal pria itu akan menghadiri sebuah acara yang sangat penting bagi dirinya. Sungguh tidak mungkin untuk memakai jas yang telihat basah seperti ini.

Ve merasa bersalah, Dia mengambil sebuah sapu tangan dalam tas jinjingnya. Lalu mengusapkannya pada bagian dada pria itu. “Maaf, aku nggak sengaja”

Pria itu memperhatikan wajah Ve dengan seksama, Ia sangat mengenalnya.  “Veranda?” ungkapnya.

Suara lembut pria itu masuk dalam gendang telinga Ve. Suara yang sangat ia rindukan. Ve mendongakan pandangannya secara perlahan. “Adit?” sangat jelas mereka berpandangan.

Senangkah? Bencikah? Dengan pertemuan yang Tuhan takdirkan secara mendadak seperti ini? Semua campur aduk dalam batin Ve. Dia senang karena pada akhirnya dia dapat bertemu dengan sosok yang ia cintai. Namun rasa benci itu pun muncul sesaat ketika melihat sosok wanita muda disebelah Adit. Wanita yang tak kalah cantik jika dibandingkan dengan dirinyanya.

‘Siapa dia?’

‘Dia-kah sosok wanita yang beruntung mendapatkan cintamu, Dit?’

‘Apa dia sosok yang bisa membuat kamu melupakan aku?’

Berbondong-bondong pertanyaan picik bersarang dalam pikiran Ve. Membuatnya merasa sedikit cemburu.

“Maaf. Aku lagi buru-buru” ucap Ve tiba-tiba yang kemudian melangkah pergi. Namun Adit mengunci pergelangan tangan Ve, menghentikan langkah Ve. Kemudian membalikkan paksa bahu Ve. Sebenarnya banyak hal yang ingin Adit ucapkan saat ini pada Ve termasuk ungkapan perasaannya. Namun ini bukanlah saat yang tepat. “Please nanti malam kamu temui aku di atas gedung itu. Ada sesuatu yang penting yang ingin aku sampaikan ke kamu” Kalimat permintaan yang tidak panjang namun sangat jelas terlontar dari mulutnya. Entah itu akan Ve penuhi atau tidak. Cuma satu harapannya, dapat memberikan sebuah kepastian akan cinta dihati keduanya.

***

Di bawah taburan bintang di malam ini, Ve menunggu Adit tepat diatas gedung pencakar langit, tempat yang mereka janjikan siang tadi. Dinginnya angin malam menusuk badan Ve, Sedikit ia mngggosok-gosok kedua telapak tangannya lalu ia tempelkan tepat dilehernya guna memberi kehangatan. Tempat ini sukses membuka kenangan mereka dikala mereka sedang mengenyam bangku SMA. Lima tahun yang lalu tempat ini menjadi saksi bisu kencan pertama mereka yang awalnya penuh dengan kebahgian namun diakhirnya menyisakan sebuah rasa sakit yang mendalam diantara keduanya yang menanti sebuah kepastian akan cinta yang mereka pendam kala itu.

Keraguan muncul dalam benak Ve akankah Adit menepati janjinya atau tidak. Sudah satu jam berlalu, namun belum ada tanda-tanda kedatangannya. Jenuh sekali Ve menungguinya.

Tiba-tiba terdengar suara, “Maaf, membuat kamu menunggu lama” Ve menoleh ke arah sumber suara itu lalu memberikan senyuman hambar.

“Kamu lagi sakit, Ve?” tanyanya memberikan perhatiannya dan duduk di samping Ve.

“Nggak kok. Aku sehat. Sehat banget malah”.

“Syukurlah”

Mereka terjebak dalam keheningan. Seolah tak ada sesuatu yang menjadi bahan obrolan mereka. Padahal Ve sangat ia menanyakan berbagai pertanyaan yang sempat mengganggu pikirannya siang tadi plus tentang Adit yang tak kunjung memberinya sebuah kabar.

“Ve, Aku seneng banget bisa ketemu kamu lagi. Akhirnya Tuhan menjabah do’a-do’aku. Oh iya. Selamat yah, kamu udah bisa wujudin mimpi kamu sekarang” pintarnya Adit berbasa-basi. Ini memuakan bagi Ve. ‘Sebenarnya pertemuan ini untuk apa? Hanya untuk memberiku selamat akan kesuksesanku? Bukannya tadi siang dia ingin mengucapkan sesuatu yang penting padaku? Tapi mana? Apakah ini sesuatu yang penting itu?’ Geram Ve dalam hati membuatnya menggenggam erat gaunnya mencoba menahan emosinya. Adit menyodorkan tangannya guna mmberi selamat. Namun Ve tak menyambutnya.  Ve merasa tak bisa menahan emosinya lagi, sebuah tamparan keras ia daratkan pada pipi kanan Adit.

Adit kaget akan perilaku Ve. “Aku salah apa sama kamu, Ve?” Tanya Adit yang tak terima dengan tamparan Ve.

“Kamu masih tanya, salah kamu apa? kamu itu jahat...!!” Bentak Ve.

“Jahat? Kamu kenapa sih, Ve? Tiba-tiba marah seperti ini? Kamu nggak suka ketemu sama aku?” Nada-nada Adit ikut meninggi seiring kebingungan Adit akan arah pembicaraan Ve.

“Kenapa kamu nggak pernah ngabarin aku? Tentang keberadaan kamu? keadaan kamu? Aku cemas jika sesuatu terjadi kepada kamu. Tapi Kenapa kamu nggak pernah ngertiin perasaan aku, Dit? Apa karena cewek siang itu kamu jadi melupakan aku?” tanya Ve bertubi-tubi membuat lensa matanya terlihat tergenang oleh air mata yang tertahan. Sangat sakit mngucapkan pertanyaan itu. Meskipun ujung-ujungnya ia lega bisa mengucapkannya.

“Karena aku ngertiin kamu, aku bersikap seperti ini. Jujur, aku sangat mencintai kamu, Ve. Kamu ingat? Sewaktu aku mengajak kamu ke tempat ini? Sebenarnya aku ingin mengungkapkan perasaan aku ke kamu. Tapi, waktu itu aku merasa belum pantas buat kamu, kamu terlalu tinggi untuk aku capai, aku juga nggak mau menghancurkan mimpimu. Aku bertekad untuk sukses agar aku pantas buat kamu. Lima tahun sudah, aku jatuh bangun dengan usaha yang aku rintis dari nol sampai sekarang aku bisa sukses. Maaf kalau aku nggak pernah ngasih kabar apapun ke kamu. Itu karena aku ingin kamu juga fokus terhadap karier dan cita-cita kamu. Satu lagi, untuk cewek yang jalan bersamaku siang tadi. Dia sekretaris aku. Aku nggak pernah bisa mencintai cewek lain selain kamu, Ve ” Jelas Adit panjang lebar membuat tangis Ve menjadi pecah. Ternyata selama ini Adit mencintainya. Terpaksa harus dipendamnya demi Ve. Demi mimpi Ve. Ve pikir Adit tidak pernah mengerti tentang perasaannya, namun nyatanya Ve-lah yang tidak pernah mengerti perasaan dan posisi Adit saat itu.

Adit mengusap air mata Ve yang jatuh dengan kedua tangannya. “Maafin aku, Ve. Karena sikap aku, kamu jadi berburuk sangka terhadap aku dan membuat perasaan kamu sesakit ini. Bisa-kah kita memulainya kembali? Mengenang kenangan SMA kita dulu dan mewujudkan cinta kita yang tertunda?” ucap Adit, yang sebenarnya kata-kata ini-lah yang ingin Ve dengar dari mulut Adit kala itu ditempat ini juga.

Ve menggeleng lemah. Adit mengira Ve masih menyesali prasangka buruknya. Adit-pun memegang erat tangan Ve berniat menguatkannya. Namun,  ia merasakan ada yang sesuatu yang berbeda dijari manis Ve, sebuah ‘benjolan’ dapat Adit rasakan kala menyentuhnya. Adit melihat cincin yang melingkar dengan apik-nya di jari manis Ve. Hal ini menimbulkan sebuah pertanyaan besar di hatinya.

“Jangan bilang kalau kamu ... ??“ Ucap Adit menggantung yang takut untuk menerka-nerka.

“Iya, Dit. Aku sudah tunangan setengah tahun yang lalu” jawab Ve seolah mengerti terkaan Adit. Adit-pun langsung melepaskan genggamannya. Tak disangka terkaannya tepat akurat. Hatinya merasa tercabik-cabik mendengar jawaban Ve. Adit langsung berdiri dan berjalan menjauh dari Ve.

“Aaaa...!!” teriak Adit melepaskan kepenantannya yang kemudian terduduk lemah, tenaganya seolah terkuras akan rasa patah hatinya malam ini. Air matanya pun bercucuran. Terlambat sudah.

“Kenapa, Tuhan? Kenapa semuanya harus terlambat? Ini sangat tidak adil untuk cintaku..!!! Di saat aku merasa telah pantas untuknya, kenapa dia telah dimiliki oleh orang lain?” Adit merasa ia telah dipermainkan oleh takdir.  

Dari jarak yang tidak begitu jauh, Ve yang sedari tadi diam membisu mengeluarkan suaranya “Jujur, aku juga mencintai kamu, Dit. Bahkan sampai detik ini...!!!” Perkataan Ve membuat Adit menoleh ke arahnya. Adit tak percaya dengan apa yang ia dengar dari mulut Ve. Ternyata Ve masih menyimpan rasa untuknya.

Ve berlari mendekati Adit guna menguatkannya bahwa tidak perlu menangisi apa yang sudah menjadi takdir-Nya. Cara terbaik adalah menerimanya, karena semua yang Tuhan berikan untuk kebaikan makhluk-Nya. Semua akan indah pada waktu-Nya.    

“Kita masih bisa menjadi sahabat selamanya kan, Dit?” tanya Ve yang sudah berada dekat dengan Adit menyodorkan kelingkingnya. Adit berdiri dari posisinya yang terduduk lemah. Adit mengaitkan kelingkingnya dengan kelingkin Ve “Pasti” ucap Adit disertai senyumannya. Setelah itu Adit langsung memeluk erat tubuh Ve. Ve tak dapat berkutik. Dia pasrah. Namun Ve sangat menikmati pelukannya. Ini yang pertama dan semoga bukan yang terakhir.

Kepala Ve menempel pada dada bidang Adit. Masih bisa ia rasakan isak tangis Adit yang tertahan. Membuatnya makin bersalah. Andai Ve bisa mengulang waktu, bersabar sedikit menunggu Adit, pasti  Ve bisa sepenuhnya memiliki Adit.

“Mungkin cinta yang lahir diantara kita sekedar cinta antara fans dengan idolanya yah, Ve” ucap Adit masih dalam adegan yang sama dengan detik sebelumnya. Kata-katanya begitu menusuk relung hati Ve yang tidak setuju dengan perkataan Adit. Bagi Ve, cinta yang Adit berikan kepadanya adalah cinta sejati. Jauh lebih besar dari cinta seorang fans yang diberikan kepada sang idola. Terlebih Adit mampu menerima keadaan yang menyakitkan ini. Ve harap akan datang sebuah keajaiban Tuhan untuk mempersatukan cinta mereka karena untuk Ve meski jiwanya bukan milik Adit, namun cintanya tetap untuk Adit selamanya.


­-The End-
Story By: @Ozil_48